Pernahkah Anda bertanya, siapakah sebenarnya negara yang pertama kali menjajah dunia? Pertanyaan ini sering muncul karena kolonialisme telah mengubah wajah peradaban manusia. Dari perdagangan, sistem politik, hingga penyebaran budaya, dampaknya masih terasa hingga kini.
Namun untuk menentukan negara pertama, kita harus menelusuri era penjelajahan samudra di abad ke-15. Masa ketika bangsa Eropa mulai keluar dari benua mereka dan membangun kekuasaan di berbagai belahan dunia.
Portugal Menjadi Negara yang Pertama Kali Menjajah Dunia

Banyak sejarawan menyebut Portugal sebagai negara yang pertama kali menjajah dunia. Negara kecil di Semenanjung Iberia ini mulai melakukan ekspedisi laut sejak awal abad ke-15. Pangeran Henry the Navigator mendorong eksplorasi pesisir Afrika, dan penjelajah seperti Bartolomeu Dias berhasil mencapai Tanjung Harapan di ujung selatan Afrika.
Vasco da Gama kemudian melanjutkan perjalanan menuju India pada tahun 1498, membuka jalur perdagangan rempah langsung tanpa melalui pedagang Arab. Tidak hanya itu, Portugal juga menguasai Malaka pada 1511, lalu menyebar ke wilayah lain seperti Goa, Makau, hingga Brasil di Amerika Selatan. Dengan jaringan perdagangan dan koloni yang membentang di berbagai benua, Portugal membuktikan diri sebagai pionir kolonialisme dunia.
Spanyol Menjadi Rival Besar dalam Perebutan Wilayah Luas
Meski Portugal sering disebut sebagai pelopor, tidak bisa dipungkiri bahwa Spanyol juga masuk perhitungan ketika membicarakan negara yang pertama kali menjajah dunia. Ekspedisi Christopher Columbus pada 1492 yang menemukan benua Amerika membuka peluang besar bagi Spanyol.
Dalam kurun waktu singkat, Spanyol menguasai wilayah raksasa di Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan bahkan sampai ke Filipina. Kekaisaran kolonial Spanyol dikenal sebagai salah satu yang terbesar dalam sejarah. Rivalitasnya dengan Portugal kemudian diatur melalui Perjanjian Tordesillas tahun 1494, di mana dunia dibagi menjadi dua zona pengaruh. Pembagian itu menunjukkan betapa keduanya mendominasi peta global di era awal kolonialisme.
Teknologi Maritim Menjadi Kunci dari Penjelajahan Samudra
Salah satu alasan mengapa Portugal dan Spanyol bisa menjadi kandidat kuat sebagai negara yang pertama kali menjajah dunia adalah kemajuan teknologi maritim mereka. Kapal jenis caravel dengan layar segitiga memungkinkan pelayaran melawan arah angin, sementara kompas dan peta navigasi membantu pelaut menjelajahi wilayah baru.
Kemampuan membangun kapal besar yang tahan lama membuat ekspedisi jarak jauh semakin mungkin dilakukan. Teknologi inilah yang kemudian ditiru oleh negara lain di Eropa, sehingga memicu gelombang kolonialisme yang semakin meluas pada abad-abad berikutnya.
Inggris dan Belanda Ikut Memperluas Dominasi Global
Setelah dominasi Iberia mulai melemah, Inggris dan Belanda tampil sebagai kekuatan baru. Walau bukan negara yang pertama kali menjajah dunia, keduanya berhasil memperluas pengaruh kolonialisme secara luar biasa. Inggris membangun koloni di Amerika Utara, India, Australia, hingga Afrika. Sedangkan Belanda melalui VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) menguasai perdagangan rempah di Asia, termasuk di Nusantara.
Perbedaan utama dari model kolonialisme mereka adalah fokus pada sistem dagang yang lebih terorganisasi, bahkan melibatkan perusahaan swasta besar. Hal ini membuat Inggris dan Belanda bisa menyaingi dominasi Portugal dan Spanyol, meskipun datang belakangan.
Apa Saja Dampak Kolonialisme Bagi Masyarakat Dunia?
Kehadiran negara yang pertama kali menjajah dunia membawa dampak besar yang masih terasa hingga sekarang. Dari sisi positif, kolonialisme mempercepat penyebaran teknologi, ilmu pengetahuan, dan pertukaran budaya antar benua.
Misalnya, tanaman asal Amerika seperti jagung, kentang, dan kakao menyebar ke Eropa, sementara rempah-rempah dari Asia menjadi komoditas penting di dunia Barat.
Namun, sisi gelap kolonialisme jauh lebih besar. Eksploitasi sumber daya alam, kerja paksa, dan perbudakan menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Banyak masyarakat pribumi kehilangan kedaulatan, bahasa, dan budaya mereka akibat dominasi kolonial. Bahkan, ketimpangan ekonomi antara negara maju dan berkembang saat ini sering dianggap sebagai warisan dari era kolonialisme.
Warisan Panjang dari Kolonialisme di Asia dan Afrika
Untuk Anda yang ingin melihat dampaknya lebih konkret, cukup menengok Asia dan Afrika. Di Asia, jalur perdagangan rempah menyebabkan banyak wilayah seperti Malaka, India, dan Nusantara menjadi pusat incaran bangsa Eropa. Sementara di Afrika, Portugis dan bangsa Eropa lain terlibat dalam perdagangan budak yang berlangsung berabad-abad.
Warisan kolonial juga terlihat dari sistem hukum, pendidikan, dan bahkan batas negara modern yang sebagian besar ditentukan oleh kepentingan kolonial, bukan oleh kondisi etnis atau budaya lokal. Hal ini kerap memicu konflik di era setelah kemerdekaan.
Setelah membaca uraian ini, Anda tentu memahami bahwa Portugal sering dianggap sebagai negara yang pertama kali menjajah dunia, meski Spanyol juga menjadi pesaing kuat dalam sejarah kolonialisme awal. Perjalanan kedua negara inilah yang membuka jalan bagi Inggris, Belanda, dan Prancis untuk ikut terjun dalam perebutan wilayah global.
Kolonialisme bukan hanya tentang penguasaan wilayah, tetapi juga tentang bagaimana kekuatan ekonomi, politik, dan budaya membentuk dunia modern. Hingga kini, bekas-bekas pengaruh kolonial masih terlihat jelas di banyak negara. Maka, memahami siapa pelopor kolonialisme berarti juga memahami akar dari hubungan internasional yang kita kenal sekarang.
