Dalam kehidupan kita, terdapat istilah merujuk pada konsep waktu dalam sejarah yang tidak dapat dilepaskan dari perubahan dan kehidupan masyarakat yang ada di dunia ini. Perubahan ini mempengaruhi berbagai bidang, termasuk sosial, ekonomi, budaya, dan politik.
Dalam sejarah, konsep waktu jelas sangat penting karena konsep ini seolah-olah menunjukkan kapan suatu peristiwa sejarah terjadi. Tidak hanya itu, keberadaan konsep waktu ini memungkinkan para sejarawan dan masyarakat umum untuk menentukan bagaimana peristiwa masa lalu berhubungan dengan masa kini.
4 Konsep Waktu dalam Sejarah
Pada hakikatnya, konsep waktu dalam setiap peristiwa sejarah akan dikaitkan dengan perkembangan kehidupan manusia, terutama karena manusia berperan sebagai subjek sekaligus objek dalam sejarah. Dalam skenario ini, kehadiran konsep waktu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Perkembangan
Konsep waktu dalam sejarah ini dapat terjadi ketika suatu masyarakat yang juga berperan sebagai subjek sekaligus objek sejarah, bertransisi dari satu bentuk ke bentuk berikutnya. Hal ini menunjukkan bahwa peradaban cenderung bertransisi dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks.
Pertumbuhan sistem demokrasi Indonesia menjadi contohnya. Pembelajaran melalui sejarah berkontribusi pada evolusi peradaban dari masa lalu ke masa kini.
Peremajaan yang terjadi pada setiap generasi menunjukkan keberhasilan pertumbuhan pada suatu saat. Oleh karena itu, keberadaan sosiologi dan antropologi berkontribusi pada pemahaman sejarah dalam konteks waktu.
2. Kesinambungan
Konsep kesinambungan ini dapat berkembang ketika suatu peradaban baru menyerap begitu saja lembaga-lembaga sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa, meskipun masyarakat telah belajar dari masa lalu, masyarakat tersebut masih terus mengembangkan dan menerapkan pelajaran tersebut di masa kini.
Misalnya, di masa lalu, terdapat sistem patrimonialisme sejenis pemerintahan di mana semua kewenangan diserahkan langsung kepada raja, yang akhirnya digantikan oleh sistem kolonialisme. Hal ini menunjukkan bahwa, meskipun Seiring berjalannya waktu, sejarah tetap relevan.
3. Pengulangan
Konsep waktu dalam sejarah pengulangan ini muncul ketika suatu kejadian di masa lalu kembali terulang di masa mendatang. Contoh sederhananya adalah perang dunia yang terjadi dua kali dan berdampak negatif yang sama, khususnya terhadap warga sipil.
Ketika kekuasaan Soekarno runtuh, konsep pengulangan waktu ini mulai terlihat. Pada masa itu, pengaruh Presiden Soekarno sempat meredup akibat aksi mahasiswa.
Namun, ternyata kejadian tersebut kerap terjadi pada masa pemerintahan Soeharto, dan juga dipicu oleh aksi mahasiswa. Alhasil, suatu peristiwa sejarah bukan tidak mungkin diputar ulang, baik dengan dimensi kemanusiaan yang berbeda maupun identik.
4. Perubahan
Konsep perubahan ini muncul ketika suatu masyarakat benar-benar mengalami pergeseran atau transformasi. Pergeseran seperti ini biasanya terjadi dalam skala besar dan dalam waktu yang relatif singkat.
Lebih jauh, konsep waktu dalam sejarah juga bisa terjadi akibat faktor eksternal. Misalnya, di Sumatera Barat, pernah terjadi peristiwa sejarah yang dikenal dengan Gerakan Padri yang menentang masyarakat adat. Episode ini dikaitkan dengan dampak Gerakan Wahabi di Arabia, yang “ditransmisikan” oleh para peziarah yang kembali dari Mekkah.
Oleh karena itu dengan adanya perubahan ini membawa dampak besar bagi masyarakat, hal ini terbukti dari banyaknya bukti yang terjadi pada masa kini. Dengan kemudahan ini tentunya Anda bisa merasakan dan menggunakan perubahan ini.
Hubungan Waktu dan Bab dalam Sejarah
Sudut pandang waktu merupakan komponen penting dalam sejarah. Meskipun sejarah terutama berkaitan dengan masa lalu, telah ditemukan bahwa konsep tersebut sangat sejalan dengan masa kini dan masa depan.
Konsep waktu dalam sejarah menunjukkan perubahan, transisi, dan pergantian. Dalam hal itu, sejarah akan direpresentasikan sebagai penggambaran peristiwa sejarah yang diorganisasikan ke dalam tiga kategori ruang, waktu, dan tema kehidupan.
Peristiwa sejarah di masa lalu terkait erat dengan kejadian di masa kini dan masa depan. Akibatnya, konsep waktu akan berkelanjutan. Batasan waktu, dalam bentuk kategori waktu, diperlukan agar orang dapat mengingat dan memahami peristiwa sejarah dari masa lalu.
Konsep waktu dalam sejarah akan menghasilkan pembagian waktu menjadi periode, era, atau bab waktu. Sementara “periode waktu” adalah satuan waktu yang isi, bentuk, dan durasinya semuanya diketahui. Karena sejarah tidak akan terbatas pada kejadian, maka waktu akan dibagi ke dalam periode atau periodisasi berdasarkan peristiwa yang terjadi.
Periodisasi ini dimaksudkan agar setiap bab waktu atau rangkaian peristiwa sejarah lebih mudah dipahami. Sejarah Nusantara memberikan bukti kuat bahwa pengertian waktu terkait dengan bab-bab sejarah.
Menurut kami, sejarah nusantara terbagi ke dalam lima periode, yaitu prasejarah, pengaruh Hindu-Budha, Islam, kolonial, Kebangkitan Nasional, dan kemerdekaan. Jadi, dengan menggunakan periodisasi ini, kita dapat melihat bahwa setiap era berbeda dengan yang lain.
Pembahasan tentang ulasan diatas diperlukan untuk memahami sejarah secara menyeluruh. Studi konsep waktu dalam sejarah berfokus pada perkembangan, kesinambungan, pengulangan, dan perubahan yang terjadi dalam masyarakat.