December 14, 2024
Ketangguhan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Dinilai Konsisten

Pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan hasil dari kebijakan perekonomian yang diterapkan menghasilkan kinerja yang baik. Sehingga, dapat memberikan dampak positif dari tahun ke tahun dalam memberikan perubahan.

Upaya mengoptimalkan yang dilakukan pemerintah tentunya tidak terlepas dari dampak keterpurukan yang diakibatkan dampak covid-19. Pemulihan perekonomian dinilai cepat serta konsisten dalam membuat Indonesia menjadi bentuk perhatian dari dunia.

Adanya Peningkatan Tren Perdagangan Dorong IEU-CEPA

Pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu mencapai ketangguhan konsistensi di mata dunia usai resesi, peningkatan tren perdagangan telah mendorong IEU-CEPA.

Bagi negara Indonesia, Uni Eropa merupakan mitra dagang terbesar keempat untuk barang setelah negara Cina, Amerika Serikat, Singapura, dan Jepang. Perdagangan antara Uni Eropa dengan Indonesia menunjukkan adanya tren peningkatan.

Terjadinya peningkatan tren perdagangan antara kedua negara tersebut serta pengakuan pertumbuhan perekonomian Indonesia di mata dunia. Dengan ini diharapkan agar dapat turut serta mendorong penyelesaian perundingan IEU-CEPA.

IEU-CEPA adalah singkatan dari Indonesian-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement. Hal ini sangat penting bagi kedua negara yang telah bersepakat untuk mendorong IEU-CEPA sebagai alternatif penyelesaian perekonomian.

Kemudian, juga menjadi penyelesaian perdagangan dan investasi antara kedua pihak. Sampai saat ini, pemerintah terus berupaya agar dapat mengoptimalkan perundingan IEU-CEPA segera terselesaikan.

Sehingga, manfaatnya bisa dirasakan oleh kedua negara yang telah bersepakat. Pemerintah terus mengupayakan berbagai kebijakan perekonomian yang terbaik untuk negara. Penguatan sinergi kebijakan fiskal dan moneter terus dilakukan dengan rutin.

Indikator Unggul Pada Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Ketangguhan pertumbuhan ekonomi Indonesia diakui think tank Parlemen Eropa. Parlemen Eropa memandang pertumbuhan ekonomi di Indonesia jauh lebih baik dari Uni Eropa dikarenakan mampu mempertahankan pertumbuhan berkelanjutan sesudah resesi ekonomi tahun 2020.

Think Tank Parlemen Eropa terdiri atas European University Institute (RUU) dan European Parliamentary Research Service (EPRS). Bahkan, negara ini hampir unggul di berbagai indikator yang diteliti think tank Parlemen Eropa.

  1. Stabil Terhadap Investasi
    Negara lebih stabil terkait investasi asing langsung serta laju inflasi dari waktu ke waktu daripada Uni Eropa di tahun 2023. Laju inflasi Indonesia 3,7%, sementara Uni Eropa 6,3%.
  2. HDI dan GINI Index Lebih Baik dari Uni Eropa
    Lalu, dari sisi sosial ekonomi, Human Development Index (HDI), tingkat pengangguran, dan GINI Index-nya lebih baik dari Eropa. HDI juga sudah sesuai dengan standar Perserikatan Bangsa-Bangsa sebesar 71,3%.

Pencapaian tersebut menunjukkan jika pembangunan manusia berbasis komponen dasar kualitas hidup dan di negaranya termasuk baik. Nilai untuk GINI Index negara sekitar 38,3 jadi distribusi pendapatannya cukup merata.

AS Dukung Indonesia Bergabung dengan OEC

Pemerintah Amerika Serikat bersiap untuk mendukung secara penuh keanggotaan di dalam Organisasi Kerjasama dan pembangunan Ekonomi (OECD) . Hal ini disampaikan oleh wakil menteri luar negeri Amerika Serikat, Jose W. Fernandez.

Menurut Jose, OECD hadir untuk mengkaji serta melihat ekosistem negaranya dalam peluang pembentukan semikonduktor. Dimana berfokus terhadap pertumbuhan ekonomi, energi, dan lingkungan. Kemudian, juga dibahas tentang bagaimana AS mendukung Indonesia.

Dukungan yang diperoleh negara Indonesia dari Amerika Serikat (AS) dikarenakan bergabung dengan OECD. Apalagi kawasannya menjadi negara Asia Tenggara pertama dengan status negara aksesi OECD.

Hingga kini terdapat 7 negara aksesi OECD, diantaranya adalah Argentina, Bulgaria, Brasil, Kroasia, Indonesia, Rumania, dan Peru. Pemerintah juga tengah mengintensifkan sejumlah kerja sama ekonomi internasional, termasuk keanggotaan OECD.

Berapa Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia?

Asian Development Bank (ADB) merilis Asian Development Outlook (ADO) berisikan prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai inflasi negara-negara di Asia. ADB meningkatkan perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun ini bagi Asia Pasifik.

Pertumbuhan perekonomian pada kawasan Asia diperkirakan tumbuh menjadi 5% naik dari 4,9% sebelumnya. Hal tersebut seiring dengan terjadinya peningkatan ekspor regional dan masih kuatnya permintaan domestik.

Sedangkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun selanjutnya diprediksi hanya sekitar 4,9%. Inflasi juga diperkirakan lebih lambat ke angka 2,9% pada tahun ini. Angka itu menurun dari prediksi sebelumnya yakni 3,2%.

Menurut Ekonom Kepala ADB Albert Park, sebagian besar negara di Asia dan Pasifik merasakan pertumbuhan perekonomian. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia cenderung lebih cepat daripada paruh kedua di tahun lalu.

Albert Park menjelaskan bahwa kondisi baik tersebut memang didorong karena adanya pemulihan pasca-pandemi. Ketika permintaan pasar domestik sampai ekspor kembali meningkat, sehingga membantu pergerakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan lainnya.

Walaupun keadaan inflasi pada kawasan Asia secara menyeluruh ini sudah lebih lambat sampai pada tingkatan pra-pandemi, tetapi tekanan harga terbilang cukup tinggi di sejumlah perekonomian.

Seperti diketahui bahwa inflasi adalah peningkatan harga yang terjadi secara terus-menerus. Kenaikan harga ini terjadi secara meluas yang juga berakibat pada harga barang lainnya.

Indikator yang sering dipakai dalam mengukur inflasi yaitu Indeks Harga Konsumen (IHK). Dimana perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan adanya pergerakan harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat.

Tentunya, keterlambatan terjadinya inflasi akan membantu suatu negara untuk tetap bertahan dalam kondisinya meski terpuruk sekalipun. Sama halnya dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap tangguh pasca pandemi.